Sri Bulan Rahmawati

Minggu, 27 Juli 2014

Malam ini malam yang berbeda

Gema takbir berkumandang, pertanda akan datangnya sebuah kemenangan. Sebulan penuh menjalani Ramadhan inilah puncak dari ibadah yang kita jalani. Rasa syukur aku panjatkan dalam setiap doa doa ku. Ya Allah jaga selalu orang-orang yang aku sayang selalu dalam lindungan-Mu, jaga mereka dari segala marabahaya, panjangkan umurnya agar kita bisa bersama menjalani kehidupan ini.
Saat ini aku bersedih Ya Allah, bukan hanya karena hati ini yang rasanya kosong, tapi juga karena hamba takut kehilangan Nenek Hamba Ya Rabb. Beri ia kekuatan untuk menjalani cobaan dari Mu ini, seperti kekuatan yang kau berikan padanya untuk melewati masa-masa sulit kami.
Ya Allah hamba ingin rasanya meneteskan air mata, tapi apa daya mata ini tidak bersedia menjatuhkan setetes air mata hanya untuk membuat hati ini tenang :”)
Kebahagiaan atas pesta kemenanganMu kali ini sungguh buatku tersadar Ya Rabb, dari tahun tahun sebelumnya yang indah, biasa saja, sampai saat ini yang rasanya hambar aku sadar bahwa yang paling penting adalah mensyukuri kebahagian yang pernah kita capai apapun kondisi dan keadaannya. Rasa sayang ini lebih dari apapun padanya ya Rabb. Tolong beri ia kekuatan dan kesehatan, kami cicit, cucu, serta anak menantunya menyayangi dia dengan segala kekurangan dan segenap kasih kami. Aku hanya ingin merasakan indahnya Idul Fitri sama seperti dahulu saat aku kecil. Semua kesederhanaan membuat segalanya begitu indah :")
WE LOVE YOU UTI!!!

ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR LAILLAHAILALLAH WALLAHU AKBAR 3X

Sabtu, 26 Juli 2014

Apa rasa rinduku ini salah?

Apa rasa rinduku ini salah?
Rindu yang tumbuh akibat jarak. Rindu yang tercipta karena rasa sayang. Rindu yang tak kunjung terbalas. Rindu yang selalu terabaikan. Rasa rindu yang tak dianggap.
Apakah rasa rindu ini salah, saat dalam sebuah hubungan tidak ada komunikasi dan terpisah jarak ratusan km? apa yang salah dengan rasa yang berakar pada rasa sayang ini?
Dia yang ku rindukan entah kemana tanpa kabar, tak memberi kabar dan tak merespon kabar.  Apa yang terjadi saat ini buatku bingung, aku bingung harus apa? Apa yang harus aku perbuat untuk meredam rasa rindu ini?
Haruskah aku membalut rasa rindu ini dengan luka? Atau rasa rindu yang membalut luka ini? Mencoba untuk besabar dan berusaha untuk selalu berfikir positif sudah kulakukan, tapi apa daya aku wanita yang memiliki hati. Hati ini seperti sudah tidak kuat untuk menahan semuanya, semuanya meledak bercambuk ke seluruh jiwa memuntahkan rasa rindu yang tak berujung ini. Susah kalau harus terus menunggu! Apa dia disana merasakan hal sama seperti yang aku rasakan? Sedang apa dia sampai bisa bisanya tdk membalas semua kabar dan tdk memberi kabar?
Apa dia sedang jenuh? Apa dia sudah lupa denganku, atau bahkan sudah tidak mencintaiku? Aku harus apa dengan begitu banyak pertanyaan yang bergejolak dihatiku ini tuhan? Apa aku harus menyerah dengan rasa rindu dalam hubungan ini?

Aku terlalu sayang dia tuhan, kasihilah hubungan ini. Semoga kau bisa buat aku lebih bersabar akan semua ini.