Sri Bulan Rahmawati

Rabu, 12 Agustus 2015

Sepenggal Kisah Kita


 Foto ini diambil 11 Februari 2013. Ingatkah? iya aku masih ingat, saat kita liburan semester Ganjil menuju ke Semester Genap, saat kita Maba unyu-unyu menjelang jadi mahasiswa semester 2.
Sangat amat sulit untuk mulai berkumpul bersama, tapi kita berusaha sebisa mungkin menepati janji semasa SMA. 

"pokoknya kalo udh beda Univ, tiap liburan harus ketemu buat kumpul ama cerita-cerita yak"

Sejak awal pertemuan kita pun entah apa yang membuat kalian begitu special dihidupku. Kalian buat tujuanku jelas, kalian buka cara pandangku, bukan sekedar pandangan seorang siswi IPS pada umumnya. Pada dasarnya kalian mengubahku jadi lebih dewasa.
Aku memang paling kecil diantara kalian, tapi kalian tidak buatku menjadi anak kecil yang hanya bisa menangis. Kalian tetap perlakukan aku sama seperti yang lainnya, bahkan kita berjuang bersama untuk raih impian dan cita-cita kita.
Sampai pada akhirnya semua tak sesuai harapan kita. Jalan kita berputar kawan.

“Aku ingin jadi Seorang Arkeolog, maka aku ingin ambil kuliah Arkeologi UGM.
Intan ingin bisa kuliah di Malang dengan jurusan Kimia favoritnya.
Kemudian, Gani si Ganteng satu ini super simple dan menjatuhkan UI sebagai pilihan studi lanjutnya. Entah apa yang buat dia berfikir untuk jadi mahasiswa UI (mungkin gak bisa jauh dari mamih Herlin xoxoxo).”

Tuhan berkata Lain saat pengumuman SNMPTN, Aku yang memulai perpisahan dengan kabar aku LOLOS SNMPTN di Universitas Negeri Semarang (apakabaramacita-cita)
Disusul Gani yang lolos Ujian Tulis di Universitas Gajah Mada(iniimpiangue!!)
Finally setelah perjuangan yang paling berat Intan jadi mahasiswa Kimia Universitas Diponegoro lewat jalur Ujian Mandiri (tetanggansih~)

Saat ingat antara cita-cita dan kenyataan tak sesuai dan mungkin aku yang paling jauh memutar arah. Rasanya mau marah, kesal, kecewa. Tapi kalau aku turuti semua egoku, aku jahat!
Intan dan Gani yang buat aku ingat semua ini sudah jalannya, jika aku sedih Gani lebih sedih. Gak biasa jauh dari mamih Herlin tau-tau terbuang Jauh dan belajar jadi lelaki yang Mandiri.
Jika Aku ingin kesal dan aku menyerah, aku teringat perjuangan Intan untuk jadi Mahasiswi Universitas Negeri yang penuh cobaan.

Dan merekalah yang buat aku sampai sekarang masih tersenyum dan bertahan di Unnes. Tak pernah terpikir untuk melupakan cita-cita sebagai Arkeolog, seperti kata Gani “Jalani yang ada, InsyaAllah ini yang terbaik buat kita sekarang”..

Tuhan terimakasih kau Anugerahkan mereka dihidupku, aku bersyukur. Jaga Tali Persahabatan kami sampai kelak kami miliki anak dan cucu :)


 

Selasa, 04 Agustus 2015

Berbahagialah

Aku bersabar untuk sebuah keseriusan..
Aku bersabar dalam penantian..
Aku bersabar demi sebuah perubahan..
Namun, apa yang sekarang aku dapat? Sekarang apa yang aku rasakan?
Tidak lebih dari kekecewaan untuk kesekian kalinya. Banyak orang bilang kesempatan kedua, iya aku pun sudah mencoba memberi itu. Namun apaa? Sama saja!! Kau sia-siakan begitu saja. Kau abaikan seakan aku akan memberi kesempatan lain ketika kau ulangi kesalahan yang sama.
Harus berapa lama lagi aku bertahan? 
Harus berapa banyak pertanyan lagi yang ku ajukan, kalau pada akhirnya kau jawab hanya dengan senyuman.


Maaf mungkin tidak cukup untuk mengobati bekas jaitan yang robek untuk kesekian kalinya
Justru aku yang harus minta maaf, aku yang terlalu percaya diri. 
Aku yang terlalu percaya kamu akan berubah, aku yang terlalu percaya kamu akan jadi seseorang yang di pandang dan tidak diremehkan orang lain. Aku yang percaya aku dan kamu bisa menjadi “kita” yang memang didambakan banyak orang.

Semoga jalan yang kau pilih ini merupakan jalan yang terbaik. Aku masih ingat janjiku, Insyaallah selama diri ini masih bernyawa akau akan menepatinya. 

Berbahagialah ada atau tanpa aku. J