Pihak Balai Arkeologi Yogyakarta menyatakan bahwa temuan candi Hindu ini langka dilihat dari sisi material bangunan dan lokasi penemuannya.
"Candi ini diperkirakan berasal dari abad ke 8 sampai 10. Material bangunannya terbuat dari batu bata merah," ungkap Rita Istari, ketua tim peneliti dari Balai Arkeologi Yogyakarta.
Rita menjelaskan, bangunan candi dengan material bata merah relatif langka di Jawa Tengah, apalagi pada abad 8-10. lanjut dia, usia bangunan tersebut diperkirakan lebih tua dari bangunan Candi Borobudur dan tergolong sebagai temuan baru.
Candi dengan struktur bata, katanya, banyak dijumpai di wilayah Jatim, sedangkan untuk wilayah Jateng merupakan temuan langka dan dinilai luar biasa.
Dengan temuan tersebut, di Kabupaten Pati memiliki potensi ada bangunan candi Mataram Kuno maupun Mataram Hindu.
Dari sisi lokasi, candi di Pati juga termasuk langka. Selama ini, mayoritas candi Hindu terdapat di wilayah yang tinggi karena Hinduisme menghormati gunung. Penemuan candi di dataran rendah relatif sedikit, diantaranya hanya di Tegal.
Terkait dengan hilangnya tubuh dan atap bangunan candi, diperkirakan karena faktor usia bangunan yang sudah tua serta pengetahuan masyarakat setempat yang sangat minim terkait bangunan bersejarah tersebut, sehingga banyak masyarakat yang memanfaatkan temuan benda-benda kuno tersebut.
Terkait dengan hilangnya tubuh dan atap bangunan candi, diperkirakan karena faktor usia bangunan yang sudah tua serta pengetahuan masyarakat setempat yang sangat minim terkait bangunan bersejarah tersebut, sehingga banyak masyarakat yang memanfaatkan temuan benda-benda kuno tersebut.
Usia candi harus dipastikan. Jika candi lebih tua dari Borobudur dan Prambanan, maka candi dibangun saat masa penyebaran, tapi jika lebih muda maka dibangun oleh kerajaan Hindu yang berjaya di Indonesia.
Hasil ekskavasi terbaru berhasil mengungkap arsitektur candi. Bagian candi induk berbentuk bujur sangkar dengan ukura 5,9 x 5,9 meter dan menghadap ke barat. Candi perwara berukuran 2,7 x 4,6 meter dan menghadap ke timur.
Bagaimana pendapat kalian?
Bagaimana pendapat kalian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar